Puisi Lama dan Puisi Baru serta Struktur, Ciri-Ciri dan Macam-Macamnya


Sekarang kita akan mengulas mengenai puisi. Terlepas dari berbagai pengertian yang diungkapkan banyak pakar, saya menangkap secara global pengertiannya sebagai berikut.

Puisi dibagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru.

A. Puisi Lama

Puisi lama sangat kental dengan aturan kepenulisan, seperti rima, irama, bait, baris, dan lain-lain.

Jenis-Jenis Puisi Lama:

- Pantun

- Syair

- Mantra

- Talibun

- Seloka

- Gurindam

- Karmina

Ciri-Ciri Puisi Lama:

- Nama pengarang tidak diketahui.

- Terikat berbagai aturan (rima, irama, bait, baris, dan lain-lain).

- Disebut juga sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut.

- Berisi tentang latar belakang masa lalu, kerajaan atau fantasi.

- Majas yang digunakan tetap atau klise.

B. Puisi Baru

Puisi baru biasa kita kenal dengan puisi kontemporer atau puisi bebas. Kenapa saya simpulkan bahwa ketiganya sama? Karena semua bebas dari aturan kepenulisan.

Jenis-Jenis Puisi Baru:

a. Berdasarkan Isi

- Balada

- Himne

- Romansa

- Ode

- Epigram

- Satire

- Alegi

b. Berdasarkan Bentuk / Struktur (yang kesemuanya ditentukan jumlah bait dan baris)

- Distikon

- Terzina

- Kuatrain

- Kuint

- Sektet

- Septime

- Oktaf

- Soneta

Ciri-Ciri Puisi Baru

- Nama pengarang banyak diketahui

- Tidak terikat peraturan (rima, irama, bait, baris dll)

- Penyampaiannya lisan juga tulisan

- Berisi tentang kehidupan

- Majas berubah-ubah atau dinamis

- Berbentuk rapi dan simetris

- Persajakan akhir biasanya teratur

C. Struktur Fisik Puisi secara Umum

Struktur puisi secara umum adalah sebagai berikut:

- Tipografi

- Diksi

- Gaya bahasa atau majas

- Imaji, melibatkan indera

- Berisi kata konkret, kiasan/lambang yang mendorong pembaca agar berimajinasi

- Rima / irama

Struktur batin (isi) puisi secara umum adalah sebagai berikut:

- Mengandung Tema/Makna

- Mengandung Rasa/perasaan

- Mengandung Nada

- Mengandung Amanat


Kesimpulan secara universal, perbedaan antara prosa dan puisi adalah gaya bahasa yang digunakan. Prosa menggunakan bahasa formal atau resmi (tidak ditutup dengan berbagai majas) dan tidak terikat aturan rima, irama, bait, baris, dan lain-lain. Puisi menggunakan bahasa majas (boleh bahasa resmi atau formal) dan terikat aturan rima, irama, bait, baris, dan lain-lain.

Sedangkan puisi prosa adalah puisi yang mengandung prosa atau mengandung gaya bahasa formal dan resmi. Puisi narasi adalah puisi yang berisi narasi atau dialog di dalamnya. Puisi berbingkai adalah puisi yang berisi narasi seseorang berpuisi (puisi dalam puisi). Dan banyak lagi puisi-puisi jenis baru lainnya. Semua puisi ini masuk dalam kategori puisi kontemporer atau bebas.

* Dwi Suryani